1. Biografi Muhammad Abduh
Nama lengkapnya Syeikh Muhammad Abduh ialah Muhammad bin Abduh bin Hasan Khairullah (Bahasa Arab: محمد بن عبده بن حسن خير الله). Bapanya, Abduh bin Hasan Khairullah, merupakan seorang petani dan mempunyai silsilah keturunan dengan bangsa Turki. Ibunya, Junaidah Uthman, dikatakan mempunyai salasilah perhubungan dengan Saidina Umar bin al-Khattab r.a.. Nama Abduh diambil daripada hadis Nabi Muhammad s.a.w., yaitu abduhu wa rasuluh (Bahasa Arab: عبده ورسوله). Beliau dilahirkan pada tahun 1849 Masihi bersamaan dengan 1265 Hijrah di Kampung Mahallat Nasr, Mukim Sujubrakhit, Daerah Buhairah, Mesir[1]
Muhammad Abduh di suruh belajar menulis dan membaca setelah mahir, ia diserahkan kepada satu guru untuk dilatih menghafal al-Qur'an. Hanya dalam masa dua tahun, ia dapat menghafal al-Qur'an secara keseluruhan. Kemudian, ia dikirim ke Tanta untuk belajar agama di Masjid Syekh Ahmad di tahun 1862, setelah dua tahun belajar, ia merasa tidak mengerti apa-apa karena disana menggunakan metode menghafal. Ia akhirnya lari meninggalkan pelajarannya dan pulang ke kampungnya dan berniat bekerja sebagai petani. Tahun 1865 (usia 16 tahun) iapun menikah. Baru empat puluh hari menikah, ia dipaksa untuk kembali belajar ke Tanta. Iapun pergi, tapi bukan ke Tanta. Dia bersembunyi di rumah salah seorang pamannya, Syekh Darwisy Khadr. Syekh Darwisy tahu keengganan Abduh untuk belajar, maka ia selalu membujuk pemuda itu supaya membaca buku bersama-sama. Setelah itu, Abduhpun berubah sikapnya sehingga kemudian ia pergi ke Tanta untuk meneruskan pelajarannya[2].