PROGRAM AKSELERASI
A. Pengertian
Pengertian accleration diberikan oleh Pressey (1949) suatu kemajuan yang diperoleh dalam program pengajaran, pada waktu yang lebih cepat atau usia yang lebih mudah dari pada konvensional. Dengan kata lain peserta didik dapat menyesuaikan cara belajarnya lebih cepat dari siswa lainnya (siswa yang mengikuti program reguler).
Secara singkat akselerasi mengandung pengertian:
1. Sebagai model pembelajaran yaitu lompat kelas, dimana peserta didik berbakat yang memiliki kemampuan unggul diberi kesempatan untuk mengikuti pelajaran pada kelas yang lebih tinggi.
2. Kurikulum atau akselerasi program, menunjuk pada peringkasan program sehingga dapat dijalankan dalam waktu yang lebih cepat.
3. Memperoleh konten materi dengan nama yang lebih dipercepat sesuai dengan kemampuan potensial siswa.
B. Tujuan penyelenggaraan program akselerasi
1. Tujuan umum
a. Memenuhi kebutuhan peserta didik yang memiliki karakteristik spesifik dari segi perkembangan kognitif dan afektif
b. Memenuhi hak asasi manusia peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan bagi dirinya sendiri.
c. Memenuhi minat intelektual dan perspektif masa depan peserta didik
d. Memenuhi kebutuhan aktualisasi diri peserta didik
e. Menimbang peran serta peserta didik sebagai aset masyarakat dan kebutuhan masyarakat untuk pengisian peran.
f. Menyiapkan peserta didik sebagai pemimpin masa depan.
2. Tujuan khusus
a. Memberikan penghargaan untuk dapat menyelesaikan program pendidikan secara lebih cepat.
b. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pembelajaran peserta didik
c. Mencegah rasa bosan terhadap iklim kelas yang kurang mendukung berkembangnya potensi keunggulan peserta didik secara optimal
d. Memacu mutu siswa untuk peningkatan kecerdasan spritual, intelektual dan emosional secara seimbang.
C. Landasan program akselerasi
Landasan dan pengembangan sistem pembelajaran program akselerasi adalah sesuai dengan Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional yang tertuang dalam :
1. Pasal 8 ayat 2
Warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus
2. Pasal 24 ayat 1 dan 6
Setiap peserta didik berhak mendapatkan perlakuan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan dan berhak menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan.
3. Pasal 26
Peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan dirinya dengan belajar pada saat dalam perjalanan hidupnya sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan masing-masing.
Garis – Garis Besar Haluan Negara Tahun 1999
a. Butir 1
Yaitu mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan peningkatan anggota pendidikan secara berarti.
b. Butir 7
Yaitu mengembangkan kualitas SDM sedini mungkin secara terarah, terpadu, dan menyentuh melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen bangsa agar generasi muda dapat berkembang secara optimal disertai dengan hak dukungan dan lindungan sesuai dengan potensinya.
D. Keuntungan Program Akselerasi
Southeren & Jones (1991) menyebutkan beberapa keuntungan siswa yang ikut dalam program akselerasi yaitu:
- Efesiensi dalam belajar meningkat
- Efektivitas dalam belajar meningkat
- Adanya rekognisi terhadap prestasi yang dimiliki
- Waktu untuk meniti karir lebih banyak
- Produkstivitas meningkat
- Pilihan eksplorasi dalam pendidikan meningkat
- Siswa diperkenalkan dalam kelompok teman yang baru.
E. Kerugian Program Akselerasi
Terlepas dari keuntungan yang dikemukakan diatas, beberapa hal yang menjadi keberatan terhadap program akselerasi. Keberatan itu menyangkut bidang akademis, bidang penyesuaian diri sosial, bidang aktivitas ekstrakurikuler, dan bidang penyesuaian diri emosional.
a. Bidang Akademis
- Mungkin saja bahan ajar yang diberikan terlalu jauh bagi siswa sehingga ia tidak mampu beradaptasi dalam lingkungan yang baru, dan akhirnya menjadi orang yang sedang-sedang saja (mediocre) bahkan mungkin juga siswa akan mengalami kegagalan.
- Kemungkinan terjadi yang ditampilkan siswa pada waktu proses identifikasi merupakan gejala seseaat saja.
- Siswa akselerasi meskipun mmenuhi kualifikasi secara akademis, tetapi kurang matang secara sosial, fisik dan juga emosional untuk berada pada tempat yang tinggi.
- Siswa akselerasi dituntut untuk lebih cepat memutuskan karirnya, sedangkan pada perkembangan usianya saat itu belum dibekali kemampuan untuk mengambil pilihan yang tepat.
- Pengetahuan siswa akselerasi dikembangkan dengan cepat tetapi belum pada waktunya karena dia belum memiliki pengalaman yang cukup.
- Pengalaman yang mungkin cocok pada aksleleran bisa saja tidak diperolehnya dari kurikulum di sekolah.
- Tuntutan anak untuk program akselerasi sangat besar sehingga kemampuan kreativitas berpikir divergen kurang mendapat perhatian.
b. Penyesuaian Diri Sosial
- Siswa akselerasi didorong prestasinya secara akademis, dalam hal ini mengurangi waktunya untuk melakukan aktivitas yang lain.
- Siswa akselerasi akan kehilangan aktivitas dalam masa-masa hubungan sosial yang penting pada usianya.
- Siswa akselerasi kemungkinan akan ditolak oleh kakak kelasnya, sedangkan kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan kawan sebayanya hanya sedikit sekali.
c. Aktivitas Ekstrakurikuler
- Kebanyakan aktivitas kurikuler berkaitan dengan usia dan siswa kurang memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas penting di luar kurikulum yang normal (yang sesuai dengan usianya). Hal ini juga akan mengurangi jumlah waktu untuk memperkenalkan masalah karir kepada mereka.
- Prestosi dalam berbagai kegiatan atletik adalah penting untuk setiap siswa dan kegiatan dalam program akselerasi tidak mungkin menyaingi mereka yang mengikuti program sekolah secara normal, yang lebih kuat dan lebih terampil.
d. Penyesuaian Diri Emosional
- Siswa akselerasi mungkin saja akan mengalami frustasi dengan adanya tekanan dan tuntutan yang ada dan pada akhirnya merasa sangat lelah sehingga akan menurunkan tingkat prestasinya dan bisa terjadi ia menjadi siswa yang underachiever atau drop out.
- Siswa Akselerasi yang memiliki kesempatan dalam masa kanak-kanaknya dan masa remajanya, akan terisolasi atau bersikap agresif terhadap orang lain. Suatu saat mereka mungkin saja menjadi orang yang antisocial karena mereka tidak mampu memiliki hubungan sebagaimana layaknya orang dewasa lainnya untuk berkencan, menikah dan membina kehidupan rumah tangga.
- Mereka akan kurang mampu untuk menyesuaikan diri dalam karirnya karena mereka menempati karir yang kurang tepat dan mereka tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri terhadap tekanan yang ada sepanjang hidup mereka, atau mereka tidak akan mampu bekerja secara efektif dengan orang lain.
- Tekanan yang terbentuk sejak kecil, kurangnya kesempatan untuk mengembangkan hal-hal yang cocok dalam bentuk kreativitas atau hobi dan adanya potensi untuk dikucilkan dari orang lain, akan mengakibatkan kesulitan dalam kehidupan perkawinannya kelak atau bahkan bunuh diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar