1. Imperialisme
Istilah imperialisme yang diperkenalkan di Perancis pada tahun 1830-an ,imperium Napoleon Bonaparte. Pada tahun 1830-an, istilah ini diperkenalkan olehpenulis Inggris untuk menerangkan dasar-dasar perluasan kekuasaan yang dilakukanoleh Kerajaan Inggris. Orang Inggris menganggap merekalah yang paling berkuasa (Greater Britain) karena mereka telah banyak menguasai dan menjajah di wilayahAsia dan Afrika.
Mereka menganggap bahwa penjajahan bertujuan untuk membangun masyarakat yang dijajah yang dinilai masih terbelakang dan untuk kebaikan dunia. Imperialisme merujuk pada sistem pemerintahan serta hubungan ekonomidan politik negara-negara kaya dan berkuasa , mengawal dan menguasai negara-negara lain yang dianggap terbelakang dan miskin dengan tujuan mengeksploitasisumber-sumber yang ada di negara tersebut untuk menambah kekayaan dankekuasaan negara penjajahnya.Imperialisme menonjolkan sifat-sifat keunggulan (hegemony) oleh satubangsa atas bangsa lain. Tujuan utama imperialisme adalah menambah hasil ekonomi.
Imperialisme yaitu perluasan daerah kekuasaan atau jajahan untuk mendirikan kekaisaran atau imperium. Atau dengan kata lain imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain, yang bertujuan untuk kepentingan negara penjajah.
Dari pengertian imperium itulah muncul pengertian imperialisme dan yang melaksanakan adalah imperator.
Berdasarkan waktu, imperialisme dibedakan menjadi dua yaitu kuno dan modern. Imperialisme kuno berlangsung sebelum revolusi industri dengan tujuan Gold, Glory Dan Gospel. Imperialisme modern berlangsung setelah terjadinya revolusi industri dengan mementingkan masalah ekonomi.
Sifat dari kedua imperialisme di atas adalah sama, hanya sistemnya yang berbeda. Sifat hakikinya berupa nafsu serakah untuk mendapatkan kekayaan. Kekayaan yang dikejar pada masa imperialisme kuno biasanya berwujud emas atau logam mulia lainnya misalnya perak. Sistem yang mendukungnya adalah merkhantilisme di mana dalam prakteknya melakukan monopoli, kerja paksa dan sebagainya. Sedangkan pada imperialisme modern didukung oleh industrialisme serta perdagangan bebas, serta upah buruh yang sangat minim, tanpa memilik hak dalam produksi.
Imperialisme berasal dari kata latin “imperare” yang artinya menguasai. Orang yang menguasai disebut imperator yang berarti raja atau penguasa. Imperium adalah daerah yang dikuasai imperator. Imperator menguasai bangsa yang mendiami wilayah imperium dengan alasan agar mereka merasa lebih aman atau lebih sejahtera. Jadi imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain. Penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah yang dijajah.
Walaupun kolonialisme dan imperialisme berasal dari kata dan pengertian yang berbeda namun dalam prakteknya berarti satu yaitu penjajahan oleh bangsa satu terhadap bangsa lain. Kolonialisme lebih diartikan pada proses pembentukan atau penguasaan wilayah, sedangkan imperialisme lebih diartikan pada praktek penjajahannya
Negara-negara imperialis ingin memperoleh keuntungan dari negeri yangmereka kuasai karena sumber ekonomi negara mereka tidak mencukupi. Selainfaktor ekonomi, terdapat satu kepercayaan bahwa sebuah bangsa lebih mulia ataulebih baik dari bangsa lain yang dikenal sebagai ethnosentrism.
Contoh bangsaJerman (Arya) dan Italia. Faktor lain yang menyumbang pada dasar imperialismeadalah adanya perasaan ingin mencapai taraf sebagai bangsa yang besar danmemerintah dunia, misalnya dasar imperialisme Jepang.Dasar imperialisme awalnya bertujuan untuk menyebarkan ide-ide dankebuadayaan Barat ke seluruh dunia. Oleh karena itulah, imperialisme bukan hanyadilihat sebagai penindasan terhadap tanah jajahan tetapi sebaliknya dapat menjadi faktor pendorong pembaharuan-pembaharuan yang dapat menyumbang kearahpembinaan sebuah bangsa seperti pendidikan, kesehatan, perundang-undangan dansistem pemerintahan
Sarjana Barat membagi imperialisme dalam dua kategori yaitu imperialismekuno dan imperialisme modern. Imperialisme kuno adalah negara-negara yangberhasil menaklukan atau menguasai negara-negara lain, atau yang mempunyai suatuimperium seperti imperium Romawi, Turki Usmani, dan China, termasuk spanyol,Portugis, Belanda, Inggris dan Perancis yang memperoleh jajahan di Asia, Amerikadan Afrika sebelum 1870.
Tujuan imperialisme kuno adalah selain faktor ekonomi(menguasai daerah yang kaya dengan sumber daya alam) juga termasuk didalamnyatercakup faktor agama dan kajayaan .Sedangkan Imperialisme modern bermula setelah Revolusi Industri diInggris tahun 1870-an. Hal yang menjadi faktor pendorongnya adalah adanyakelebihan modal dan Barang di negara-negara Barat. Selepas tahun 1870-an , negara-negara Eropa berlomba-lomba mencari daerah jajahan di wilayah Asia, Amerika danAfrika. Mereka mencari wilayah jajahan sebagai wilayah penyuplai bahan baku dan juga sebagai daerah pemasaran hasil industri mereka.
Dasar Imperialisme ini dilaksanakan demi agama, mereka menganggap bahwamenjadi tugas suci agama untuk menyelamatkan manusia dari segala macampenindasan dan ketidakadilan terutama di negara-negara yang dianggap terbelakangseperti para misionaris Kristen yang menganggap misi penyelamat ini sebagai TheWhite Man Burden.Diantara faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya imperialisme adalah faktordan ekonomi
2. Kolonialisme
Koloni merupakan negeri, tanah jajahan yang dikuasai oleh sebuah kekuasaanasing. Koloni adalah satu kawasan diluar wilayah negara asal atau induk. Tujuan utama kolonialisme adalah kepentingan ekonomi. Sedangkan Kolonialisme adalah sistem pemukiman warga suatu negara di luar wilayah asalnya, kemudian daerah itu dinyatakan sebagai bagian wilayah mereka. Tujuan utamanya menguras sumber kekayaan, sedangkan kesejahteraan dan pendidikan rakyat daerah koloni, tidak diutamakan.
Kolonialisme berasal dari kata “colonus” yang artinya petani. Istilah ini diberikan pada para petani Yunani yang pindah dari negerinya yang tandus dan pindah ke daerah lain yang lebih subur. Para colonus tetap menjalin hubungan dengan negara asalnya, tapi oleh negara asal(induk) daerah tadi dianggap sebagai bagian dari negara induk dan harus tunduk pada negara asal (mother land). Dari sinilah muncul awal penjajahan (imperialisme).
Jadi kolonialisme adalah suatu sistem pemukiman warga suatu negara di luar wilayah induknya atau negara asalnya. Biasanya daerah koloni terletak di seberang lautan dan kemudian dijadikan bagian wilayah mereka.
Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan.
Kebanyakan koloni yang yang dijajah adalah wilayah yang kaya akan bahan mentah, keperluan untuk mendapatkanbahan mentah adalah dampak dari terjadinya Revolusi Industri di Inggris.Istilah kolonialisme bermaksud memaksakan satu bentuk pemerintahan atassebuah wilayah atau negeri lain (tanah jajahan) atau satu usaha untuk mendapatkansebuah wilayah baik melalui paksaan atau dengan cara damai.
Usaha untuk mendapatkan wilayah biasanya melalui penaklukan. Penaklukan atas sebuah wilayahbisa dilakukan secara damai atau paksaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada mulanya mereka membeli barang dagangan dari penguasa lokal,untuk memastikan pasokan barang dapat berjalan lancar mereka kemudian mulaicampur tangan dalam urusan pemerintahan penguasa setempat dan biasanya merekaakan berusaha menjadikan wilayah tersebut sebagai tanah jajahan mereka. Negarayang menjajah menggariskan panduan tertentu atas wilayah jajahannya, meliputiaspek kehidupan sosial, pemerintahan, undang-undang dan sebagainya.
Sejarah perkembangan kolonialisme bermula ketika Vasco da Gama dariPortugis berlayar ke india pada tahun 1498. Di awali dengan pencarian jalan keTimur untuk mencari sumber rempah-rempah perlombaan mencari tanah jajahandimulai. Kuasa Barat Portugis dan Spanyol kemudian diikuti Inggris dan Belandaberlomba-lomba mencari daerah penghasil rempah-rempah dan berusaha mengusainya.
Penguasaan wilayah yang awalnya untuk kepentingan ekonomiakhirnya beralih menjadi penguasaan atau penjajahan politik yaitu campur tanganuntuk menyelesaikan pertikaian, perang saudara, dan sebagainya. Ini karena kuasakolonial tersebut ingin menjaga kepentingan perdagangan mereka daripadapergolakan politik lokal yang bisa mengganggu kelancaran perdagangan mereka.Kolonialisme berkembang pesat setelah perang dunia I. Sejarah kolonialismeEropa dibagi dalam tiga peringkat. Pertama dari abad 15 hingga Revolusi industri(1763) yang memperlihatkan kemunculan kuasa Eropa seperti Spanyol dan Portugis.Kedua, setelah Revolusi Industri hingga tahun 1870-an. Ketiga, dari tahun 1870-anhingga tahun 1914 ketika meletusnya Perang Dunia I yang merupakan puncak pertikaian kuasa-kuasa imperialis.
3. Orientalisme
Pengertian Secara Etimologi Pengertian Orientalisme secara etimologi berasal dari bahasa Latin; "orient" atau "oriri" yang berarti terbit. Dalam bahasa Prancis dan Inggris "orient" berarti; " Direction of rising sun " (arah terbitnya matahari atau bumi belahan timur). Sedangkan yang dimaksud dengan bumi belahan timur adalah wilayah yang membentang luas dari kawasan Timur Dekat ( wilayah Turki dan sekitarnya) hingga Timur jauh (Jepang, Korea, dan Cina) dan dari Asia Selatan hingga Republik-republik Muslim bekas Uni soviet, serta kawasan Timur Tengah hingga Afrika Utara. Sebagai lawan dari "orient" adalah "occident", yang dalam bahasa Inggris berarti: "direction of setting sun" (arah tenggelamnya matahari atau bumi belahan barat), yang dalam bahasa Latin disebut "occident".
Namun pengertian orient dalam konteks orientalisme lebih banyak menekankan pada Dunia Timur Islam secara keseluruhan termasuk Andalusia, Sisilia dan wilayah Balkan dari pada mengenai dunia Timur secara geografis atau politis. Karena ancaman ancaman terhadap Barat dalam sejarah, hanya kekuatan Islam sajalah yang menghadang Eropa dengan tantangan yang gigih, sehingga Islam merupakan problem sendiri bagi Barat. Maka istilah Timur bagi Barat tidak sinonim dengan Timur Asia secara keseluruhan. Maka Istilah yang paling ketat dipahami, berlaku untuk Islam yang dianggap mengancam Barat.
Sedangkan bubuhan "isme" berasal dari bahasa Belanda, atau "isma" dalam bahasa Latin atau "ism" dalam bahasa Inggris berarti: "Adoctrin, theory, or system". Maka orientalisme menurut bahasa dapat diartikan dengan ilmu tentang ketimuran atau studi tentang dunia Timur.
Pengertian Secara Terminologi Orientalis menurut istilah banyak berbagai pendapat yang mengemukakan, tapi orientalisme bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dunia ketimuran dalam bidang akademik. Namun pada kenyataannya orientalisme bukan hanya sebatas mempelajari dunia timur atau dalam hal ini tentang keislaman, namun mereka juga mengatur strategi untuk menghancurkan umat Islam lewat apa yang ia pelajari, oleh sebab itu ia mempelajari tentang keislaman agar ia mengetahui kelemahan dari umat Islam itu sendiri.
Menurut Edward Orientalisme ialah: Suatu aliran penafsiran yang kebetulan materinya adalah Timur, peradaban-peradabannya, orang-orangnya dan lokalitas-lokalitasnya.
1) Itu sebabnya karena mereka merasa gagal dalam politik imprealisme, sehingga mereka menempuh jalan ini. Mereka juga melakukan kajian keislaman agar dapat menghancurkan keimanan umat Islam, sebagaimana dikemukakan oleh Daud Rasyid: Ini semua setelah mereka merasa gagal menguasai umat Islam melalui politik Imperialisme, Barat menempuh jalan lain. Diantaranya melancarkan serangan dari 'dalam'. Untuk itu, mereka mengadakan kajian tentang Islam, untuk mengetahui "titik-titik lemah"nya (menurut asumsi mereka). Kemudian disebar luaskan di lingkungan mereka dan ketengah-tengah umat Islam sendiri untuk menggoyahkan keimanan umat Islam terhadap agamanya.
2) Dengan demikian orientalisme bukan hanya satu doktrin positif mengenai Timur yang selalu hadir di Barat; orientalisme juga merupakan tradisi akademis yang berpengaruh (jika orang merujuk kepada seorang spesialis akademik yang disebut seorang orientalis).
3) Oleh karena itu orientalisme menurut bahasa sangat berbeda jauh dengan orientalisme menurut istilah, karena memang dalam hal aplikasinya mereka melancarkan serangan dengan rencana-rencana jahat yang mereka buat.
4. Sekuralisme
Menurut Ensiklopedi Britania, menyebutkan bahwa “sekularisme” adalah sebuah gerakan kemasyarakatan yang bertujuan memalingkan dari kehidupan akhirat dengan semata-mata berorientasi kepada dunia. Gerakan ini dilancarkan karena pada abad-abad pertengahan, orang sengat cenderung kepada Allah dan hari akhirat dan menjauhi dunia. Sekularisme tampil untuk menghadapinya dan untuk mengusung kecendrungan manusiayang pada abad kebangkitan, orang menampakkan ketergantungan yang besar terhadap aktualisasi kebudayaan dan kemanusiaan dan kemungkinan terealisasinya ambisi mereka terhadap dunia. Lalu orientasi kepada sekularisme yang merupakan gerakan perlawan terhadap agama dan ajaran Masehi terus berlanjut di celah-celah sejarah modern seluruhnya.
Di Kamus Dunia Baru oleh Wipster merinci makna Sekularisme dengan menyebutkan sebagai berikut, Yaitu: Semangat Keduniaan atau orientasi “duniawi” dan sejenisnya. Secara khusus adalah undang-undang dari sekumpulan prinsip dan prakterk (practices) yang menolak setiap bentuk keimanan dan ibadah.
Keyakinan bahwa agama dan urusan-urusan gereja tidak ada hubungannya sama sekali dengan soal-soal pemerintahan, terutama soal pendidikan umum.
Di Kamus Oxford menyebutkan sebagai berikut, Sekularisme artinya bersifat keduniaan atau materialisme, bukan keagamaan atau keruhaniaan. Seperti pendidikan sekuler, seni atau musik sekuler pemerintahan sekuler, pemerintahanyang bertentangan dengan gereja.
Sekularisme adalah pendapat yang mengatakan bahwa agama tidak layak menjadi fondasi ahlak dan pendidikan.
Sekularisme ialah suatu pandangan dalam hidup atau dalam satu masalah yang berprinsip bahwa agama atau hal-hal yang bernuansa agama tidak boleh masuk ke dalam pemerintahan, atau pertimbangan-pertimbangan keagamaan harus dijauhkan darinya. Maksudnya adalah: Politik sekuler murni dalam pemerintahan, misalnyayang terpisah sama sekali dari agama.
Sekularisme juga adalah undang-undang akhlak sosial yang berlandaskan pemikiran yang mewajibkan ditegakkannya nilai-nilai prilaku dan moral menurut kehidupan modern dan solidaritas sosial tanpa memangdang kepada agama.
Adapun seorang orientalis bernama Arberriy dalam bukunya, Ad-Dien fi Asy-Syarqi Al-Awsath, mengatakan berkenaan dengan sekularisme sebagai berikut, Materialisme sekuler dan humanistik serta aliran naturalisme semuanya merupakan bentuk dari sekularisme sebagai ciri khas Eropa dan Amerika yang fenomenanya tampak di Timur tengah. Ia tidak membuat satu model pun dalam filsafat atau etika tertentu? Contoh utamanya adalah pemisahanagama dari pemerintahan pada Republik Turki.
Kesimpulan Sekularisme ialah memisahkan agama dari kehidupan individu atau sosial dalam artian agama tidak boleh ikut berperan dalam pendidikan, kebudayaan maupun dalam hukum.
Dengan kata lain: Sekularisme ialah memisahkan Allah Ta’ala dari hukum dan undang-undang mahluk-Nya. Allah tidak boleh ikut mengatur mereka seakan-akan tuhan mereka adalah diri mereka sendiri, berbuat sesukanya dan membuat hukum sesuai seleranya.
5. Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.
1. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
2. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
2 komentar:
kurang lengkap dan kurang tersusun
Tentang Liberalisme nya Kurang..
Posting Komentar